
"Permudah saja lembaga apapun di sini yang bisa
membantu. Hoaks itu urusan belakangan," kata kata Ketua DPP FPI bidang
Kemanusiaan, Habib Ali Al Hamid kepada CNNIndonesia.com, Senin (8/10).
Ali Al Hamid menyatakan FPI saat ini masih terus melakukan
evakuasi terhadap korban gempa di Palu. Selain evakuasi, FPI juga menyalurkan
bantuan logistik.
"Ada dua tim yang menangani di posko kami di sana. Kami
gerak siang dan malam. Saat malam mereka kerjanya bawa terpal, bawa dokter,
sembako berputar-putar," ujar Ali Al Hamid.
Dia menyatakan FPI setidaknya berhasil menyalurkan 30 ton
barang dari Makassar ke Palu. Barang-barang lain dari Kalimantan dan Banten pun
diperkirakan tiba di Palu hari ini.
Di antara barang itu, FPI mengirim terpal dan ton seberat 1
ton. Terpal dan selimut disalurkan karena di lapangan masih banyak korban gempa
yang tidur di jalan.
"Selimut kami khususkan untuk anak-anak kecil yang
belum dapat. Lansia juga seperti itu," ujar Al Hamid.
FPI sempat mendapat sorotan luas setelah Kominfo menyatakan
sebuah foto relawan FPI terkait gempa bumi di Palu adalah hoaks alias berita
bohong.
Kominfo merujuk pada foto yang memperlihatkan sejumlah
anggota FPI sedang membantu proses evakuasi dengan dibubuhi caption atau judul
"Gerak cepat relawan FPI evakuasi korban gempa Palu 7.7".
Foto itu beredar di media sosial tak lama setelah Palu
diguncang gempa dan tsunami. Plt. Kepala Biro Humas Kemkominfo RI, Ferdinandus
Setu menyatakan foto itu hoaks karena menampilkan gambar relawan FPI di daerah
lain, tepatnya di desa Tegal Panjang, Sukabumi, 2015 silam.
"Faktanya dalam gambar ini adalah relawan FPI membantu
korban longsor di desa Tegal Panjang, Sukabumi," kata Ferdinandus dalam
siaran pers yang diterima CNNIndonesia.com.
Heboh Foto Hoaks Dibalas Aksi Nyata FPI di PaluPosko bantuan
FPI di Palu. (CNN Indonesia/Martahan Sohuturon)
FPI sendiri tak pernah secara resmi mengklaim foto tersebut
sebagai foto aksi relawannya di Palu. Namun pernyataan Kominfo itu kadung
mendapat respons publik.
Tak sedikit netizen yang mencemooh FPI. Ada juga yang
mengkritik Kominfo.
Merespons polemik itu FPI menyebut Kominfo menyebarkan
informasi keliru. FPI bergerak lebih jauh dengan mengklaim telah mengirim
relawan ke Palu untuk membantu korban gempa dan tsunami di sana.
Ketua FPI Ahmad Shabri Lubis mengatakan bahwa FPI mengirim
Tim Relawan Kemanusiaan yang dipimpin langsung oleh Ketua DPD FPI Sulawesi
Tengah Ustaz Sugianto Kaimuddin.
Sugianto disebut membawa rombongan Relawan Gerak Cepat dari
Poso dan langsung berangkat usai gempa dan tsunami terjadi pada Jumat lalu
(28/9).
"Langsung seketika setelah mendengar peristiwa gempa di
Palu, Sigi, dan Donggala," ucap Shabri saat dihubungi CNNIndonesia.com.
Apa yang dikatakan oleh Shabri memang terbukti di lapangan.
Di Palu, CNNIndonesia.com berhasil menemui Sugianto dan anggota FPI lainnya di
Posko Bantuan FPI di kawasan Jalan Diponegoro.
Hari itu, Kamis (4/10), para anggota FPI di posko tersebut
baru saja membantu proses evakuasi di Kelurahan Petobo, salah satu daerah
terdampak fenomena likuifaksi akibat gempa.
Heboh Foto Hoaks Dibalas Aksi Nyata FPI di PaluFPI-HILMI
mengevakuasi delapan jenazah di Petobo pada Kamis (4/10). (Dok. DPD FPI
Sulawesi Tengah)
Sugianto mengatakan timnya tiba di Palu sehari setelah gempa
dan tsunami atau pada 29 September.
"Sejak kami dapat informasi ada korban, kami langsung
menelusuri lokasi. Hari Sabtu saya langsung turun ke lapangan dan melihat
betul-betul terjadi tsunami di pinggir pantai (jarak) kurang lebih sepuluh
meter yang meluluhlantakan rumah," kata Sugianto saat ditemui di Posko
Bantuan FPI di Jalan Diponegoro, Palu, Kamis (4/10).
Sejak pertama tiba hingga Kamis itu, Sugianto mengatakan ia
dan rekan-rekannya telah mengangkat 20 jenazah.
"Hari pertama kami dapat jenazah tujuh, lalu pada sore
harinya tambah dua (jenazah). Kemudian, keesokan harinya kami terus melakukan
itu," ujar Sugianto.
Di samping evakuasi korban meninggal, FPI juga turut
menyalurkan bantuan berupa sembilan bahan pokok (sembako) ke warga Palu yang membutuhkan.
Kominfo sebenarnya sudah menjernihkan pernyataannya terkait
hoaks FPI. Dalam siaran pers 3 Oktober, Ferdinandus kembali menekankan bahwa
hoaks yang dimaksud pihaknya merujuk pada foto, bukan pada aksi FPI. Namun FPI
di Palu tetap kecewa terhadap Kominfo.
Sugianto tak habis pikir dengan pernyataan Kominfo itu dan
mempertanyakan kerugian yang ada bila FPI turut membantu korban gempa di Palu.
"Saya tanya ke beliau-beliau itu sebenarnya kedatangan
kami ini apa yang merugikan? Apakah kami minta bantuan dari mereka (Kominfo)
kemudian kami salurkan? Enggak. Atau kami datang ke tempat mereka kemudian
menyampaikan ini yang harus kami lakukan? Tidak," ujar Sugianto.
Sementara itu Ali Al Hamid menduga polemik organisasinya
dengan Kominfo disebabkan oleh pihak Kominfo, dalam hal ini penulis berita
tentang foto hoaks yang tidak cermat.
"Kasihan yang salah nulis. Seharusnya ketika dia
menerangkan FPI ada tapi bukan yang di Palu. Itu harusnya memang diperjelas.
Sekarang sudah waktunya kita bantu. Hoaks enggak usah dibahas lagi. Bahkan
kalau pemerintah butuh bantuan kita, kita enggak ada masalah untuk
membantu," kata Ali Al Hamid. (kst)
Sumber : CNNIndonesia.com
Tambahkan Komentar:
0 komentar, tambahkan komentar Anda